Namo Buddhaya

Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa

Yo Dhammam desesi adikalyanam majjhekalyanam pariyosanakalyanam ti
Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya, indah pada akhirnya

Thursday, December 10, 2009

Konsep Dukkha

Konsep dukkha dapat ditinjau dari tiga segi:
1. Dukkha sebagai derita biasa (dukkha-dukkha).
2. Dukkha sebagai akibat dari perubahan-perubahan (viparinama-dukkha).
3. Dukkha sebagai akibat dari keadaan yang berkondisi (sankhara-dukkha).

Semua jenis penderitaan dalam kehidupan, seperti dilahirkan, berusia tua, mati, bekerjasama dengan orang yang tidak disukai atau harus berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan, dipisahkan dari orang yang dicintai atau keadaan yang disenangi, tidak memperoleh sesuatu yang didambakan, kesedihan, keluh-kesah, kegagalan, dan semua bentuk derita fisik dan mental yang oleh umum dianggap sebagai derita dan sakit dapat digolongkan dalam "dukkha sebagai derita biasa" (dukkha-dukkha).

Suatu perasaan bahagia atau keadaan bahagia dalam kehidupan adalah tidak kekal. Cepat atau lambat hal ini akan berubah dan perubahan ini akan menimbulkan kesedihan, derita, dan ketidakbahagiaan. Semua ini dapat digolongkan dalam "dukkha sebagai akibat dari perubahan-perubahan" (viparinama-dukkha).

Mudah sekali untuk dapat mengerti akan kedua segi dukkha yang disebut di atas. Tidak seorangpun yang dapat menyangkalnya. Kedua segi ini memang merupakan gambaran umum tentang kehidupan kita sehari-hari.

Tetapi, segi ketiga dari dukkha sebagai akibat dari keadaan yang berkondisi merupakan segi yang paling penting dari Kesunyataan Mulia Pertama ini dan memerlukan pembahasan secara analitis tentang apa yang kita anggap sebagai "makhluk", sebagai "orang", atau sebagai "aku" itu.

Menurut paham Buddhis, apa yang kita anggap sebagai makhluk, orang, atau "aku" hanya merupakan kombinasi dari kekuatan atau energi fisik dan mental yang selalu dalam keadaan bergerak dan berubah, yang terdiri atas Lima Kelompok Kegemaran (Panca Khanda).

Sang Buddha pernah bersabda, "Dengan singkat dapat dikatakan bahwa Lima Kelompok Kegemaran ini adalah dukkha".
Pada kesempatan lain Beliau dengan tegas menyatakan bahwa dukkha ialah Lima Kelompok Kegemaran. "O bhikkhu, apakah dukkha itu? Harus diketahui bahwa Lima Kelompok Kegemaran itu adalah dukkha."

Kita harus mengerti dengan jelas bahwa dukkha dan Lima Kelompok Kegemaran bukanlah dua hal yang berbeda. Lima Kelompok Kegemaran itu sendiri adalah dukkha. Kita akan dapat mengerti lebih baik persoalan ini apabila kita sudah menelaah lebih lanjut Lima Kelompok Kegemaran tersebut yang merupakan unsur-unsur dari apa yang kita namakan "makhluk".

Keterangan: Panca Khanda = Lima Indera

No comments: